SEMARAPURA | Lintas Dewata – Bencana tanah longsor yang terjadi di Subak Pau, Kabupaten Klungkung, telah mengakibatkan penutupan saluran irigasi, sehingga aktivitas pertanian di wilayah tersebut terganggu. Untuk mengatasi masalah ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, BPBD Klungkung, Dinas Pertanian, Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Klungkung, perangkat Desa Tihingan, serta kepolisian dan unsur TNI, bersama dengan masyarakat Sekaa Subak Pau, melakukan gotong royong untuk memperbaiki saluran irigasi yang tertimbun tanah pada Senin (10/2/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, menjelaskan, “Saat ini kami sedang bergotong royong untuk membuat saluran sementara agar air dapat kembali mengalir ke Subak Pau.” Upaya ini diharapkan dapat segera mengembalikan pasokan air ke lahan pertanian yang sangat dibutuhkan oleh para petani.
Pj Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika, yang meninjau langsung kegiatan gotong royong tersebut, menyampaikan harapannya agar saluran irigasi di Subak Pau dapat segera berfungsi kembali. “Saya berharap agar saluran irigasi Subak Pau dapat segera berfungsi sehingga lahan sawah seluas 24 hektare yang berada di Subak Pau dapat kembali dialiri air,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pj Bupati Jendrika menegaskan pentingnya penanganan jangka panjang untuk mencegah terulangnya bencana serupa. Ia berencana untuk segera menugaskan Dinas Pekerjaan Umum, Penata Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Pemkab Klungkung untuk melakukan pemeriksaan di sekitar area longsor dan mengambil langkah-langkah penanganan yang diperlukan. “Kami ingin meminimalisir kejadian serupa di masa mendatang,” tambahnya.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai instansi terkait, diharapkan perbaikan saluran irigasi ini dapat segera terlaksana dan mendukung kelangsungan aktivitas pertanian di Subak Pau.
