Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita Bali

Mafia BBM Bali: SPBU Modifikasi Tangki Terungkap

×

Mafia BBM Bali: SPBU Modifikasi Tangki Terungkap

Sebarkan artikel ini
SPBU Teuku Umar
SPBU Teuku Umar

DENPASAR | lintasdewata.com – Praktik mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bali tampaknya tak kunjung surut. Hasil investigasi dari Bali Tribune mengungkapkan adanya sebuah SPBU di sekitar Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, yang melayani pengisian BBM untuk mobil dengan tangki yang telah dimodifikasi.

SPBU dengan nomor lambung 54.801.47 ini diduga telah berkontrak dengan sosok yang dikenal sebagai “Raja Minyak” di Bali. Setiap harinya, kaki tangan Raja Minyak tersebut terlihat membeli BBM di SPBU ini menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi.

Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan bahwa Raja Minyak tersebut berinisial PJ, yang diduga kuat menguasai beberapa SPBU di Bali. Mobil-mobil dengan tangki modifikasi, seperti mobil box dan Kijang, rutin mengisi BBM di SPBU ini setiap malam. Diduga, pegawai operator SPBU telah mencapai kesepakatan dengan Raja Minyak.

“Pengisian BBM dilakukan oleh petugas SPBU sama seperti kendaraan biasa, sehingga terlihat tidak ada masalah. Namun, tangki mobil tersebut telah dimodifikasi untuk langsung mengalirkan BBM ke tangki penampungan yang disiapkan di dalam mobil, dengan kapasitas minimal mencapai lima ratus liter,” ungkap seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.

Para pengemudi mobil tersebut membeli BBM dengan harga normal, namun diduga ada uang pelicin yang diberikan kepada para operator, yang kemungkinan besar diketahui dan disetujui oleh pemilik SPBU. Setelah pengisian, BBM tersebut dibawa ke tempat penadah untuk ditimbun.

Selanjutnya, BBM ini dijual kembali kepada kapal-kapal yang beroperasi di Pelabuhan Benoa, Padang Bai, Sanur, Serangan, dan Tanjung Benoa, dengan keuntungan yang sangat besar. Dalam setiap pengiriman, mafia ini menggunakan mobil tangki berkapasitas 5 ton yang bertuliskan SKS.

“Pertamina dan aparat penegak hukum perlu melakukan audit CCTV untuk satu minggu ke belakang. Mengingat pada awal tahun 2025, kuota BBM akan meningkat, mafia BBM pasti akan terus beroperasi, merugikan negara dan masyarakat,” tegas sumber tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example floating